Welcome to my live

Join The Community

Premium WordPress Themes

Sabtu, 16 April 2011

Wow Kreatifitas Ilmuwan, Seni Melukis Menggunakan Mikroba

Author: radhite  Category: unik aneh    1246 Views



Pada teknik membuat biakan mikroba (jamur dan bakteri), media yang umum digunakan adalah medium agar-agar padat yang ditempatkan pada cawan petri.
Pada teknik membuat biakan mikroba (jamur dan bakteri), media yang umum digunakan adalah medium agar-agar padat yang ditempatkan pada cawan petri.

Bergantung pada spesies mikroba yang hendak dibiakkan, pada medium agar-agar tersebut biasa dicampur dengan gula sebagai sumber karbon bagi pertumbuhan mikroba, atau sumber makanan lain misalnya kasein.

Untuk menumbuhkan mikroba pada medium agar tersebut, sampel mikroba cukup dioleskan pada permukaan medium agar dalam kondisi aseptic.

Koloni bakteri yang tumbuh bisa dilihat menggunakan mata telanjang, berupa lendir yang formasinya terbentuk sesuai dengan arah olesan.

Koloni bakteri berupa lendir ini memiliki bentuk, tingkat kekeruhan, dan warna yang khas untuk setiap spesies. Begitu pula dengan jamur. Koloni jamur yang tumbuh menampakkan hifa (tubuh jamur) yang halus seperti kapas dan berwarna-warni.

Nah, di bawah ini adalah foto-foto biakan mikroba yang dibuat oleh para mikrobiolog. Dengan keahliannya, mereka membiakkan berbagai spesies mikroba dalam satu medium. Ketika koloni mikroba tumbuh beberapa hari kemudian, yang tampak adalah suatu bentuk gambar-gambar cantik nan unik


Cawan petri yang ditumbuhi jamur 
Scopulariopsis brevicaulis, Candida sake and Cladosporium herbarum.

Jamur dibiakkan sedemikian rupa sehinggg membentuk gambar ‘tongkat Asclepius’ (logo kedokteran). Ini merupakan sebuah simbol dari mitologi Yunani kuno, yang diasosiasikan dengan pengobatan dan penyembuhan.

Jamur Cladosporium herbarum and Rhodotorula sp. (merah). 
Jamur dikultur sedemikian rupa membentuk gambar bunga mawar.



Gajah.
Jamur Aureobasidium pullulans and Rhodotorula sp. (bagian hitam).





Tanda tangan.
Bakteri Bacillus sp.





HMS Beagle (kapal layar yang digunakan oleh Charles Darwin - tokoh evolusi.
Bakteri Escherichia coli (E. coli).





Archaeopteryx (burung purba peralihan dari reptil ke aves).
Bakteri Escherichia coli (E. coli).





Cinta.
Jamur Aureobasidium pullulans and Rhodotorula sp. (warna merah).





Topeng komedi (Comedy mask).
Jamur Fusarium sp.





Bioluminescent.
Banyak cawan petri kultur bioluminescent bakteri
yang diatur sedemikian rupa menampakkan struktur molekul DNA.





Topeng tragedi (Tragedy mask).
Bakteri Staphylococcus aureus.





Tengkorak.
Bakteri Escherichia coli.




Petal Drops: alat sederhana untuk menampung air hujan dengan botol plastik


Petal Drops adalah sebuah alat cantik yang membuat anda bisa menampung air hujan dengan menggunakan botol plastik kosong yang sudah tidak digunakan. Dengan bentuk seperti sebuah kelopak bunga, Petal Drops akan menampung air hujan ke dalam sebuah botol plastik.


Iya, anda bisa menggunakan corong minyak tanah yang lebih murah tetapi kalau diletakkan di taman kan jadi aneh, sedangkan dengan Petal Drops, keindahan taman atau kebun masih bisa terlihat dan bahkan lebih terlihat unik.  Alat sederhana ini membuat kita bisa menghemat air karena air yang ditampung bisa kita gunakan seperti untuk menyiram taman dan lainnya.
Sayangnya memang agak mahal juga untuk Petal Drops yaitu dijual dengan harga US$ 5,25 (sekitar Rp. 50.000).

Robot -Robot Line Followers

ini adalah beberapa bentuk robot line followers :
















Mahasiswa ITB Juarai Lomba Robot AS

VIVAnews - Syawaludin Ramatullah, Samratul Fuadi, Aslih Damaetri dan Dody Suhendra merupakan empat mahasiswa ITB yang mengharumkan Indonesia dalam kompetisi robot internasional di Amerika Serikat pada 9-10 April 2011 lalu. Dua tahun mereka habiskan untuk untuk menciptakan robot pemadam kebakaran yang dinobatkan sebagai juara.

Syawaluddin menjelaskan riset robot ini dimulai sejak akhir 2008 dan menghabiskan dana riset hingga Rp60 juta. Sedangkan dana untuk membuat robot berkaki enam seberat menghabiskan biaya Rp20 sampai 40 juta.

“Biaya membangun robot yang hitam menghabiskan biaya Rp20 juta sedangkan yang merah Rp40 juta. Yang merah memang lebih mahal karena kualitas perangkatnya lebih bagus,” ucap Syawaluddin, di Bandung, Kamis, 14 April 2011.

Kedua robot ini menggunakan prosesor Atmell sebagai micro controller atau ‘otak’ dari robot tersebut. Program-program seperti gerakan dimasukkan ke dalam prosesor tersebut.

Robot-robot ini menggunakan prinsip kelelawar untuk bergerak. Untuk sensor gerak, kedua robot tersebut memancarkan suara ultrasonik, pantulan dari suara tersebut akan diolah robot untuk mengukur jarak ruangan agar tidak menabrak.

Sedangkan untuk melacak sumber api, kedua robot tersebut dipasang sensor ultraviolet dan infrared masing-masing sebanyak lima buah. Sedangkan untuk engsel kaki bergerak, kedua robot menggunakan motor servo yang diimpor dari Singapura.

"Motor servo itu satunya mencapai Rp1,1 juta. Sedikitnya satu robot membutuhkan 22 motor servo untuk bergerak dan sebagiannya untuk cadangan. untuk motor servonya saja sudah sekitar Rp22 juta sendiri," jelas Syawaluddin.

Kusprasapta Mutijarsa, pembimbing tim robot Indonesia menjelaskan, kedua robot tersebut harus diset ulang setibanya di Amerika. Perbedaan cuaca yang signifikan antara Indonesia dengan Hartford, Connecticut, Amerika Serikat membuat sensor-sensor tersebut harus dioprek.

"Sewaktu tiba di Amerika, sensor sempat macet karena perbedaan suhu. Perbedaan suhu sedikit saja berpengaruh terhadap sensor robot untuk mencari sumber api. Untuk itu selama dua hari waktu sebelum bertanding kami melakukan setting ulang terhadap sensor dan melakukan latihan di kamar hotel," ungkap pria yang biasa disapa Sony ini.

Samratul Fuadi, mahasiswa lain dalam tim robot ITB mengaku, setibanya di Amerika Serikat, mereka sempat minder melihat robot-robot yang menjadi pesaingnya dalam kontes tersebut. Fuadi bahkan melihat kontingen dari Portugal membuat robot unik yang menggunakan iPhone sebagai prosesor dan sensornya.

"Robotnya unik dan canggih karena menggunakan iPhone tapi ternyata saat bertanding gagal menjalankan misinya. Kelebihan robot kami lebih cepat berjalan dan bergerak presisi, mungkin karena risetnya selama dua tahun," ucap Fuadi.

Zarqun, merupakan robot generasi ketiga sedangkan Yaqun merupakan robot generasi keempat yang khusus dibuat untuk mewakili Indonesia di kontes tersebut.

Gambar Ilusi

ini adalah gambar-gambar ilusi mata.... silahkan di coba...